Selasa, 12 Juni 2012

Perbankan Menggunakan Elektronik


Uang elektronik (atau uang digital) adalah uang yang digunakan dalam transaksi Internet dengan cara elektronik. Biasanya, transaksi ini melibatkan penggunaan jaringan komputer (seperti internet dan sistem penyimpanan harga digital. Electronic Funds Transfer (EFT) adalah sebuah contoh uang elektronik.
Uang elektronik memiliki nilai tersimpan (stored-value) atau prabayar (prepaid) dimana sejumlah nilai uang disimpan dalam suatu media elektronis yang dimiliki seseorang. Nilai uang dalam e-money akan berkurang pada saat konsumen menggunakannya untuk pembayaran. E-money dapat digunakan untuk berbagai macam jenis pembayaran (multi purpose) dan berbeda dengan instrumen single purpose seperti kartu telepon.
Uang elektronik merupakan bidang yang menarik dalam kriptografi (lihat, hasil kerja David Chaum), penggunaan uang digital sampai sekarang masih dalam skala-kecil. Satu kesuksesan yang jarang adalah kartu Octopus Hong Kong, yang dimulai sebagai sistem pembayaran transit dan telah tumbuh menjadi sistem uang kas yang banyak digunakan umum. Sukses lainnya adalah jaringan Interac Kanada, yang pada tahun 2000, telah melewati pembayaran uang tunai dalam bidang retail di Kanada

Kriteria uang elektronik

Sebagai instrumen pembayaran, uang elektronik memiliki kriteria sebagai berikut:
Diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu oleh pemegang kepada penerbit;
Nilai uang disimpan secara elektronik dalam suatu media seperti server atau chip;
Digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang yang bukan merupakan penerbit uang elektronik tersebut; dan
Nilai uang elektronik yang disetor oleh pemegang dan dikelola oleh penerbit bukan merupakan simpanan sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur mengenai perbankan.

Uang elektronik dan mata uang

Secara teknis, uang elektronik dapat menjadi sebuah mata uang yang independen, seperti e-Gold atau seperti Euro sebelum tender legal Eura diperkenalkan pada 2002.
Sistem moneter Ripple adalah sebuah projek terdistribusi uang elektronik yang bebas dari mata uang.

Keuntungan

Kebanyakan uang di dunia sekarang ini adalah elektronik, dan uang tunai mulai semakin berkurang penggunaannya. Dengan perkenalan internet, bank online, kartu debit, dan pembayaran online, dan bisnis internet, uang kertas menjadi sebuah barang masa lalu.
Bank-bank sekarang menawarkan jasa di mana "customer" dapat mentransfer dana, saham yang dibeli, menyumbang ke rencana pensiun mereka (seperti RRSP Kanada) dan menawarkan berbagai variasi jasa lainnya tanpa harus menggunakan uang tunai atau cek. Pelanggan tidak harus menunggu barisan, dan ini menciptakan linkungan yang bebas-repot.
Kartu debit dan pembayaran online membuat transfer dana secara langsung dari seorang individu ke account bisnis, tanpa uang kertas. Ini memberikan kepraktisan yang besar bagi banyak orang dan juga bisnis.
Penggunaan Uang Elektronik sebagai alat pembayaran dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
Memberikan kemudahan dan kecepatan dalam melakukan transaksi transaksi pembayaran tanpa perlu membawa uang tunai.
Tidak lagi menerima uang kembalian dalam bentuk barang (seperti permen) akibat padagang tidak mempunyai uang kembalian bernilai kecil (receh).
Sangat applicable untuk transaksi massal yang nilainya kecil namun frekuensinya tinggi, seperti: transportasi, parkir, tol, fast food, dll.

Perbedaan dengan APMK

Perbedaan mendasar antara uang elektronik dengan Alat pembayaran menggunakan kartu (APMK) adalah uang elektronik bersifat prabayar (prepaid) sedangkan APMK bersifat akses.
Prabayar / prepaid:
Nilai uang telah tercatat dalam instrumen e-money atau sering disebut stored value
Dana yang tercatat dalam e-money sepenuhnya berada dalam penguasaan konsumen
Pada saat transaksi, perpindahan dana dalam bentuk electronic value dari kartu e-money milik konsumen kepada terminal merchant dapat dilakukan secara off-line, dalam hal verifikasi cukup dilakukan pada level merchant (point of sale) tanpa harus on-line ke komputer issuer
Akses (APMK):
Tidak ada pencatatan dana pada instrumen kartu
Dana sepenuhnya berada dalam pengelolaan Bank sepanjang belum ada otorisasi dari nasabah untuk melakukan pembayaran
Pada saat transaksi, instrumen kartu digunakan untuk melakukan akses secara on-line ke komputer issuer untuk mendapatkan otorisasi melakukan pembayaran atas beban rekening nasabah, baik berupa rekening simpanan (kartu debet) maupun rekening pinjaman (kartu kredit). Setelah di-otorisasi oleh issuer, rekening nasabah kemudian akan langsung di debet. Dengan demikian pembayaran menggunakan kartu kredit dan kartu debet mensyaratkan adanya komunikasi on-line ke komputer issuer.

Sistem Kliring di Indonesia


Di era tahun 1990-an sempat beredar isu ada satu bank swasta nasional yang diberitakan mengalami kalah kliring besar. Dan kondisi panik pun menerpa masyarakat khususnya mereka yang memiliki dana di bank tersebut. Untunglah ada tulisan di sebuah media massa nasional yang menegaskan bahwa kalah kliring dalam aktifitas perbankan itu sesuatu yang biasa. Bisa saja di satu hari sebuah bank mengalami kalah kliring besar, tapi keesokan harinya justru mengalami kondisi sebaliknya. Kepanikan nasabahpun mereda. Lalu apa yang dimaksud dengan kalah kliring ?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, arti kliring adalah pertukaran warkat (bisa berupa cek, giro/bilyet, nota debet/kredit dan lainnya) atau data keuangan elektronik antar peserta (bank) kliring baik atas nama peserta (bank) maupun atas nama nasabah peserta yang perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu. Jadi, jika ada peserta (bank) kliring yang mengalami kalah kliring itu artinya bank tersebut mendapat banyak kewajiban pembayaran ke sejumlah peserta (bank) kliring lainnya yang tak sebanding dengan hak (tagihan) pembayaran pada satu hari kerja kliring.

Sistem kliring yang dilaksanakan BI saat ini sudah dapat berlangsung secara nasional melalui Sistem Kliring Nasional BI (SKNBI). Maksudnya, proses kliring baik kliring debet maupun kliring kredit yang penyelesaian akhirnya dilakukan secara nasional. Selain itu ada tiga sistem kliring lain yang lazim dikenal, yakni Sistem manual, Sistem Semi Otomasi, dan Sistem Otomasi. Kliring manual adalah penyelenggaraan kliring lokal yang dalam perhitungan, pembuatan bilyet saldo kliring serta pemilihan warkat dilakukan secara manual oleh setiap peserta kliring. Perhitungan kliring didasarkan pada warkat yang dikliringkan oleh peserta kliring.

Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia

Penyelenggara

SKNBI diselenggarakan oleh:

Penyelenggara Kliring Nasional (PKN), yaitu Unit Kerja di Kantor Pusat Bank Indonesia yang bertugas mengelola dan menyelenggarakan SKNBI secara nasional.
Penyelenggara Kliring Lokal (PKL), yaitu unit kerja di Bank Indonesia dan Bank yang memperoleh persetujuan Bank Indonesia untuk mengelola dan menyelenggarakan SKNBI di suatu wilayah kliring tertentu.

Peserta

Setiap Bank dapat menjadi peserta dalam penyelenggaraan SKNBI di suatu wilayah kliring, kecuali BPR (Bank Perkreditan Rakyat), Kantor Bank yang akan menjadi peserta wajib menyediakan perangkat kliring, antara lain meliputi perangkat Terminal Pusat Kliring dan jaringan komunikasi data baik main maupun back up untuk menjamin kelancaran kepada nasabah dalam bertransaksi.

Proses Kliring

Proses penyelenggaraan SKNBI terdiri dari 2 (dua) sub sistem, yaitu :

Kliring Debet

Meliputi kegiatan kliring penyerahan dan kliring pengembalian, digunakan untuk transfer debet antar Bank yang disertai dengan penyampaian fisik warkat debet (cek, bilyet giro, nota debet dan lain-lain).
Penyelenggaan kliring debet dilakukan secara lokal di setiap wilayah kliring oleh Penyelenggara Kliring Lokal (PKL).
PKL akan melakukan perhitungan kliring debet berdasarkan Data Keuangan Elektronik (DKE) debet yang dikirim oleh peserta.
Hasil perhitungan kliring debet secara lokal tersebut selanjutnya dikirim ke Sistem Sentral Kliring (SSK) untuk diperhitungkan secara nasional oleh Penyelenggara Kliring Nasional (PKN).

Kliring Kredit

Digunakan untuk transfer kredit antar bank tanpa disertai penyampaian fisik warkat (paperless).
Penyelenggaraan kliring kredit dilakukan secara nasional oleh Penyelenggara Kliring Nasional.
Perhitungan kliring kredit dilakukan oleh Penyelenggara Kliring Nasional atas dasar Data Keuangan Elektronik kredit yang dikirim peserta.

Batasan Nominal

Nilai nominal warkat debet tidak dibatasi kecuali untuk warkat debet yang berupa nota debet, yaitu setinggi-tingginya Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) per nota debet. Pembatasan nilai nominal pada nota debet tidak berlaku apabila nota debet diterbitkan oleh Bank Indonesia dan ditujukan kepada bank atau nasabah bank.
Khusus untuk transfer kredit, nilai transaksi yang dapat diproses melalui kliring dibatasi di bawah Rp100.000.000,00 sedangkan untuk nilai transaksi Rp100.000.000,00 ke atas harus dilakukan melalui Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (Sistem BI-RTGS).

Jadwal Kliring

Pengiriman transfer/data keuangan elektronik kredit pada siklus pertama dilakukan mulai pukul 08.15 WIB s.d. 11.30 WIB sedangkan pengiriman transfer/data keuangan elektronik kredit pada siklus kedua dilakukan mulai pukul 12.45 WIB s.d. 15.30 WIB. Untuk kliring debet pengiriman warkat/data keuangan elektronik debet ditetapkan oleh masing-masing PKL dengan batas maksimal pengiriman hasil perhitungan kliring lokal ke PKN pada pukul 15.30 WIB.

Jadwal kliring di atas adalah pada level bank, sedangkan pada level nasabah dilakukan lebih awal sesuai dengan jadwal yang ditetapkan masing-masing bank.

Biaya Kliring

Bank wajib mencantumkan biaya kliring, baik biaya yang dikenakan BI kepada bank maupun biaya yang dikenakan bank kepada nasabah pada lokasi yang dapat dibaca dengan jelas oleh nasabah/masyarakat.
Besarnya biaya kliring yang dikenakan Bank kepada nasabah/masyarakat sesuai dengan ketentuan intern masing-masing bank.

Senin, 30 April 2012

Teknologi Sistem Informasi Perbankan



KATA PENGANTAR
Alhamdulillahhirobbil’alamin segala puji hanya bagi Allah SWT rob pencipta alam yang selalu meridhoi apa-apa yang dilakukan oleh hambanya dalam kebaikan, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang “Teknologi Sistem Informasi Perbankan” yang ditugaskan oleh dosen bidang studi Pengantar ilmu Komputer. Shalawat serta salam kita curahkan kepada Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW beserta para sahabat, Keluarga dan para pengikutnya hingga akhir jaman.
Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas kelompok selama masa liburan dan Kami mengambil bahan-bahan untuk makalah ini dari berbagai sumber yaitu, Internet, Koran/majalah, serta melalui metodepustaka. Selanjutnya kami mohon maaf atas kekurangan dan kelebihan dari makalah yang kami buat ini jika ada kesalahan dalam pembahasan maupun penulisan, karena kami masih dalam tahap belajar.
Wassalamualaikum Wr. Wb.,

BAB I PENDAHULUAN
Komputer merupakan alat modern yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Kebutuhan sehari-hari manusia terus meningkat dan kesibukanpun tidak bisa dihindari, begitu juga dengan Teknologi Perbankan yang semakin hari semakin berkembang guna memenuhi kebutuhan para nasabahnya. Manusia pada dasarnya ingin suatu hal serba instan dan praktis, para pihak Bankpun tidak mau ketinggalan dengan terobosan-terobosan teknologi sehingga para nasabah bisa nyaman dengan pelayanannya. Atas dasar itu kami mencoba membahasnya dalam bentuk makalah dengan harapan dapat berguna bagi orang lain khususnya bagi kami. Makalah ini kami juga kami buat untuk memenuhi salah satu tugas liburan yang diberikan oleh dosen bidang studi pengantar ilmu komputer.
Materi yang akan kita bahas adalah tentang pemanfaatan Teknologi Informasi khususnya komputer pada bidang Perbankan, seperti Internet banking, SMS Banking, ATM, dll. Makalah ini kami susun se-simpel mungkin agar para pembaca mudah mencernanya dan tidak bosan membacanya.

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Perbankan
2.1.1 Pengertian BANK
Bank adalah sebuah tempat di mana uang disimpan dan dipinjamkan. Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang
dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidur rakyat banyak. Dari pengertian di atas dapat dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan.
Fungsi utama dari bank adalah menyediakan jasa menyangkut penyimpanan nilai dan perluasan kredit. Evolusi bank berawal dari awal tulisan, dan berlanjut sampai sekarang di mana bank sebagai institusi keuangan yang menyediakan jasa keuangan. Sekarang ini bank adalah institusi yang memegang lisensi bank. Lisensi bank diberikan oleh otoriter supervisi keuangan dan memberikan hak untuk melakukan jasa perbankan dasar, seperti menerima tabungan dan memberikan pinjaman. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca atau uang. Biasanya bank menghasilkan untung dari biaya transaksi atas jasa yang diberikan dan bunga dari pinjaman.

2.1.2. Sejarah Perbankan
Asal mula kegiatan Perbankan Sejarah mencatat asal mula dikenalnya kegiatan perbankan adalah pada zaman kerajaan tempo dulu di daratan Eropa. Kemudian usaha perbankan ini berkembang ke Asia Barat oleh para pedagang. Perkembangan perbankan di Asia, Afrika dan Amerika dibawa oleh bangsa Eropa pada saat melakukan penjajahan ke negara jajahannya baik di Asia, Afrika maupun benua Amerika. Bila ditelusuri, sejarah dikenalnyaper bankan dimulai dari jasa penukaran uang. Sehingga dalam sejarah perbankan, arti bank dikenal sebagai meja tempat penukaran uang.

Dalam perjalanan sejarah kerajaan tempo dulu mungkin penukaran uangnya dilakukan antar kerajaan yang satu dinegan kerajaan yang lain. Kegiatan penukaran ini sekarang dikenal dengan nama Pedagang Valuta Asing (Money Changer). Kemudian dalam perkembangan selanjutnya, kegiatan operasional perbankan berkembang lagi menjadi tempat penitipan uang atau yang disebut sekarang ini kegiatan simpanan. Berikutnya kegiatan perbankan bertambah dengan kegiatan peminjaman uang.

Uangyang disimpan oleh masyarakat, oleh perbankan dipinjamkan kembali kepada masyarakatyang membutuhkannya. Jasa-jasa bank lainnya menyusul sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat yang semakin beragam. Sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan Hindia Belanda. Pada masa itu terdapat beberapa bank yang memegang peranan penting di Hindia Belanda. Bank-bank yang ada itu antara lain:
1. De Javasce NV.
2. De Post Poar Bank.
3. De Algemenevolks Crediet Bank.
4. Nederland Handles Maatscappi (NHM).
5. Nationale Handles Bank (NHB).
6. De Escompto Bank NV.

Di samping itu, terdapat pula bank-bank milik orang Indonesia dan orang-orang asing seperti dari Tiongkok, Jepang, dan Eropa.
Bank-bank tersebut antara lain:
1. Bank Nasional indonesia.
2. Bank Abuan Saudagar.
3. NV Bank Boemi.
4. The Chartered Bank of India.
5. The Yokohama Species Bank.
6. The Matsui Bank.
7. The Bank of China.
8. Batavia Bank.

2.1.3. Tujuan Jasa Perbankan
Jasa bank sangat penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Jasa perbankan pada umumnya terbagi atas dua tujuan. Pertama, sebagai penyedia mekanisme dan alat pembayaran yang efesien bagi nasabah. Untuk ini, bank menyediakan uang tunai, tabungan, dan kartu kredit. Ini adalah peran bank yang paling penting dalam kehidupan ekonomi. Tanpa adanya penyediaan alat pembayaran yang efesien ini, maka barang hanya dapat diperdagangkan dengan cara barter yang memakan waktu. Kedua, dengan menerima tabungan dari nasabah dan meminjamkannya kepada pihak yang membutuhkan dana, berarti bank meningkatkan arus dana untuk investasi dan pemanfaatan yang lebih produktif. Bila peran ini berjalan dengan baik, ekonomi suatu negara akan menngkat. Tanpa adanya arus dana ini, uang hanya berdiam di saku seseorang, orang tidak dapat memperoleh pinjaman dan bisnis tidak dapat dibangun karena mereka tidak memiliki dana pinjaman.

2.2. Teknologi Informasi dalam Dunia Perbankan
Teknologi informasi ikut mewarnai dunia perbankan. Kehadiran sistem online yang ditangani oleh teknologi komputer dan teknologi komunikasi memungkinkan nasabah mengambil uang dari kantor cabang dari bank yang sama yang berada di mana saja. Pada perkembangan selanjutnya, sistem seperti ini juga dilengkapi dengan mesin-mesin Anjungan Tunai Mandiri atau Automatic Teller Machine,yang selanjutnya disebut ATM. Melalui ATM memungkinkan nasabah mengambil uang tanpa harus tergantung oleh jam kerja bank. Ekspansi ATM juga dilakukan dengan membuat ATM bersama yang memungkinkan nasabah sebuah bank bisa mengambil uang di bank ATM lain (Kadir, 2003:22).
Tak puas dengan model pelayanan seperti itu, pihak bank juga mengembangkan layanan dengan telepon, yang memerkenankan nasabah memeriksa saldo tabungan dan berinteraksi dengan mesin yang siap melayani setiap waktu selama 24 jam. Tentu saja langkah bank tak terhenti sampai disini, dengan semakin banyaknya orang yang mengaakses Internet, nasabah mulai dimanjakan dengan kemudahan untuk melakukan transaksi,
misalnya melakukan transfer uang. Seorang bapak yang menjadi nasabah bank cukup duduk menghadap komputer yang ada di rumahnya, mengakses situs bank dan kemudian dengan mudah dapat mentransfer uang ke rekening anaknya. Dalam sekejap saldo tabungan anaknya telah bertambah dan proses itu bisa dilakukan di waktu tengah malam ketika sebagian besar orang sedang lelap.
Layanan Internet Banking menggunakan sarana komputer jaringan yang dikenal dengan nama Internet Banking dalam kamus komputer didefinisikan sebagai jaringan komputer dari berbagai jenis. Pada masa sekarang ini Internet telah menjadi media informasi yang paling luas (rahimsyah, 2003). Pemanfaatan
teknologi informasi (khususnya Internet) dalam kegiatan perbankan telah mampu menghasilkan sistem pelayana jasa perbankan yang lebih canggih dan modern (Komar, 2002:6). Menurut Anthony and Govidarajan dalam buku terjemahan Sistem Pengendalian Manajemen (Kurniawan, 2002:13) Internet
menyediakan manfaat utama yang tidak ada pada teknologi telpon, yaitu :
- akses secara mudah dan cepat
- komunikasi multitarget
- kemampuan menampilkan citra tertentu
- pergeseran kekuatan dan kendali kepada individu(pelanggan)
Masih banyak aplikasi lain dalam dunia perbankan yang memanfaatkan teknologi informasi. Beberapa bank memperkenalkan layanan yang disebut layanan bergerak, yang memungkinkan pemakai mengecek saldo tabungan ataupun melakukan transaksi seperti pemindah-bukuan melalui ponsel.

2.2.1. Internet Banking
Menurut Bank Indonesia (2004), Internet Banking merupakan salah satu pelayanan jasa Bank yang memungkinkan nasabah untuk memperoleh informasi, melakukan komunikasi dan melakukan transaksi perbankan melalui jaringan Internet. Jenis kegiatan Internet Banking dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu informational Internet Banking, Communicative Internet Banking, dan Transactional Internet Banking.
Informational Internet Banking adalah pelayanan jasa Bank kepada nasabah dalam bentuk informasi melalui jaringan Internet dan tidak melakukan eksekusi transaksi (execution of transaction). Communicative Internet Banking adalah pelayanan Jasa Bank kepada nasabah dalam bentuk komunikasi atau melakukan interaksi dengan Bank penyedia layanan Internet Banking secara terbatas dan tidak melakukan eksekusi transaksi. Transactional Internet Banking adalah pelayanan jasa Bank kepada nasabah untuk melakukan interaksi dengan bank penyedi layanan Internet Banking dan melakukan eksekusi dan transaksi. Menurut Turban et al. (2002), Internet Banking adalah perbankan yang menggunakan inernet yang memungkinkandilakukannya pembayaran tagihan, mendapatkan pinjaman dari bank, atau melakukan transfer antar rekening.
Sedangkan menurut Furst et al.(2000) mendefinisikan Internet Banking sebagai penggunaan Internet sebagai saluran perpanjangan jarak-jauh untuk mengantarkan jasa-jasa perbankan. Jasa-jasa perbankan yang diberikan melalui Internet Banking adalah jasa-jasa yang juga diberikan melalui perbankan tradisional, seperti pembukaan rekening tabungan, melakukan transfer dana antar rekening. Selain itu terdapat juga jenis layanan baru seperti tagihan pembayaran elektronis yang memungkinkan nasabah untuk menerima dan melakukan pembayaran melalui Internet Banking.
Selanjutnya Furts et al. (2000) mengungkapkan bahwa perbankan melalui Internet Banking dibedakan menjadi dua jenis. Bank yang memiliki bangunan kantor cabang dapat membuat situs Internet dan menawarkan layanan perbankan yang diberikan melalui kantor cabangnya. Alternatif kedua adalah bank yang hanya memberikan jasa layanan perbankan melalui Internet Banking atau bank tanpa kantor cabang (branchless) biasa juga disebut virtual bank dan Internet onlybank. Menurut SE No.6/18/dpnp tanggal 20 April 2004 Bank Indonesia perihal Penerapan Manajemen. Resiko pada aktivitas Pelayanan Jasa Bank melalui Internet (Internet Banking), jenis Internet Banking yang kedua (Internet only bank) tidak diperbolehkan di Indonesia.
Dari beberapa pengrtian diatas, dapat disimpulkan bahwa, Internet banking merupakan salah satu jasa layanan bank melalui jaringan Internet yang memungkinkan nasabah untuk mendapatkan jasa dan layanan perbankan seperti memperoleh informasi dan melakukan transaksi perbankan. Dari segi keamanan, Internet banking sangat sensitif, Menurut Raharjo (2002) Aspek keamanan yang harus diperhattikan adalah :
- Confidentiality : Dimana data-data harus diamankan dari penyadapan
- Integrity : Data tidak boleh diubah tanpa ijin yang berhak
- Authentication : Untuk meyakinkan identitas nasabah berdasar identitas di situs web.
- Non-repudiation : Terkait dengan ketersediaan layanan, termasuk up-time pada situs web

Aspek confidentiality memberi jaminan bahwa data-data tidak dapat disadap oleh pihak-pihak yang tidak berwenang. Serangan terhadap aspek ini adalah penyadapan nama account dan PIN dari pengguna Internet Banking. Penyadapan dapat dilakukan pada sisi terminal (komputer) yang digunakan oleh nasabah atau pada jaringan (network) yang mengantarkan data dari sisi nasabah ke penyedia jasa Internet Banking. Aspek integrity menjamin integritas data, yaitu data tidak boleh berubah atau diubah oleh pihak-pihak yang tidak berwenang. Authentication digunakan untuk meyakinkan orang yang mengakses layanan dan juga server (web) yang memberikan layanan. Aspek nonrepudiation menjamin bahwa jika nasabah melakukan transaksi maka dia tidak dapat menolak telah melakukan transaksi.
Hal ini dilakukan dengan menggunakan digital signature yang diberikan oleh Kripto kunci publik (public key crytosystem). Mekanisme konfirmasi (missal melalui telepon) juga merupakan salah satu cara untuk mengurangi kasus. Aspek avalaibility difokuskan kepada ketersediaan layanan. Jika sebuah bank menggelar layanan Internet Banking dan kemudian tidak dapat menyediakan layanan tersebut ketika dibutuhkan oleh nasabah, maka nasabah akan mempertanyakan kehandalan dan meninggalkan layanan tersebut. Bahkan dapat dimungkinkan nasabah akan pindah ke bank yang dapat memberikan layanan yang lebih baik. Serangan terhadap availability dikenal dengan Denial of Service (Dos) attack.
2.2.2 Mobile Banking
Mobile banking adalah suatu layanan perbankan yang dapat diakses langsung oleh nasabah melalui telepon selular dengan menggunakan menu yang sudah tersedia di SIM Card dan saat ini menggunakan media SMS (Short message services). Mobile banking merupakan layanan perbankan yang praktis, aman dan nyaman. Transaksi Mobile banking dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja.
 Keuntungan bagi nasabah, selain menghemat waktu, nasabah juga dapat mengontrol rekening mereka dan juga melakukan transaksi perbankan hanya dengan menggunakan ponsel nasabah. Layanan yang diberikan antara lain, informasi saldo, dan lima transaksi terakhir, transfer antar rekening, pembayaran berbagai tagihan. Salah satu dari teknologi Mobile Banking adalah SMS Banking. SMS Banking adalah pelayanan jasa perbankan melalui telepon selular dengan menggunakan teknologi sms.
Arsitekture SMS BankingUntuk menjaga keamanan saat dilakukan transaksi antara pemakai (user) dengan penyedia jasa layanan SMS Banking, maka telah disepakati ketentuan dasar yang menjadi filosofi pada transaksi tersebut yaitu :
· User harus dapat mengontrol seluruh transaksi yang dilakukan setiap saat.
· Provider SMS Banking memiliki keyakinan bahwa transaksi yang terjadi adalah benar antara Bank dengan user pemilik account yang sah. Untuk mendasari itu maka dibutuhkan standar pelayanan yang memenuhi kreteria tersebut. Langkah-langkah yang dilakukan untuk itu adalah seperti berikut :

1. User perlu mengisi formulir identitas termasuk tanda tangan yang bersangkutan guna dimasukkan kedalam sistem dan akan dicatat sebagai identitas pribadi. Identitas ini selanjutnya akan dienkripsi untuk dijadikan data acuan bagi setiap transaksi. Identitas ini nantinya berupa user id, password, id unik sebagai pengenal.

2. M-Signature service akan membuat identitas tersebut menjadi kode-kode yang hanya dikenali oleh sistem yang dibawa user dan ini akan diletakan di kartu yang dibawa oleh user. Dibuat menjadi id, user atau password . Selain itu juga hasil pengkodean ini akan dibuat identitas khusus di provider yang hanya akan dikenali apabila user yang bersangkutan yang melakukan transaksi. Hasil pengkodean ini yang selanjutnya akan dikenali sebagai Subscribers WAP Identity oleh sistem.

3. Ketika user melakukan transaksi SMS banking, maka user akan membuat Suatu permintaan kepada service provider lewat operator gateway

4. Password dan user akan dijadikan acuan untuk mengecek keabsahan permintaan sebelum permintaan tersebut dijawab oleh provider.

5. Permintaatn tersebut direspon dan diteruskan kebagian mSignature Service untuk kebenarannya.

6. Otentifikasi akan dilakukan oleh msignature service karena permintaan dari provider.

7. M-signature service juga akan mengecek keabsahan akan permintaan tersebut. Dan bila diketemukan maka mSignature service akan menginformasikan hal tersebut ke provider untuk
selanjutnya diproses.

8. Data yang diperlukan adalah verifikasi atas apa yang telah dicatakan oleh user kepada sistem.

9. Data tersebut akan dikembalikan lagi kepada provider.

10. Apabila data tersebut diketemukan maka provider akan mengecek lagi otentifikasi data tersebut kepada pihak yang mengeluarkan certificate atas user tersebut dan bila cocokmaka transaksi dilanjutkan.

11. Konfirmasi dan validasi yang telah dilakukan ke bagian otentifikasi data (Authorized Certificate Issuer) akan menjadi acuan akhir dari permintaan transaksi oleh user. Selanjutnya hasil verifikasi ini akan dikonfirmasikan ke user. Dan bila hasil otentifikasi benar maka transaksi akan dilanjutkan, dan
bilamana tidak sesuai dengan data yang ada maka transaksi dibatalkan Keamanan SMS Banking Keamanan SMS Banking hampir sama dengan internet banking hanya saja pada setiap pelayanan terdapat socket yang digunakan untuk pengamanan (socket Security Layer). Kelemahan SMS Banking Ada beberapa kelemahan dalam pelayanan pada SMS banking diantaranya adalah :
1. Pengiriman pemberitahuan transaksi yang terlambat diterima oleh nasabah
2. Kesalahan pengiriman ke nomor lain
3. Tidak diterimanya pemberitahuan dari pihak bank, walaupun nasabah telah melakukan transaksi (expired sms)

2.2.3. Uang Elektronik
Uang elektronik (atau uang digital) adalah uang yang digunakan dalam transaksi Internet dengan cara elektronik. Biasanya, transaksi ini melibatkan penggunaan jaringan komputer (seperti internet dan sistem penyimpanan harga digital. Electronic Funds Transfer (EFT) adalah sebuah contoh uang elektronik. Uang elektronik merupakan bidang yang menarik dalam kriptografi, penggunaan uang digital sampai sekarang masih dalam skala-kecil. Satu kesuksesan yang jarang adalah kartu Octopus Hong Kong, yang dimulai sebagai sistem pembayaran transit dan telah tumbuh menjadi sistem uang kas yang banyak digunakan umum. Sukses lainnya adalah jaringan Interac Kanada, yang pada tahun 2000, telah melewati pembayaran uang tunai dalam bidang retail di Kanada. Contoh uang elektronik adalah e-Gold.

2.2.4. ATM
ATM (Automatic teller machine atau automated teller machine; di Indonesia juga kadang merupakan singkatan bagi anjungan tunai mandiri) adalah sebuah alat elektronik yang mengijinkan nasabah bank untuk mengambil uang dan mengecek rekening tabungan mereka tanpa perlu dilayani oleh seorang "teller" manusia. Banyak ATM juga mengijinkan penyimpanan uang atau cek, transfer uang atau bahkan membeli perangko.

Sejarah ATM
Dua dekade dari sekarang, yang dilakukan oleh bank-bank pada saat itu untuk membayar jaringan distribusinya adalah dengan mendirikan kantor-kantor cabang. Pada saat ini memang itulah saluran distribusi yang dapat disediakan oleh bank karena kendala teknologi, terutama teknologi elektonik komputer dan informatika, teknologi yang sudah tersedia adalah elektronika telekomunikasi dengan telepon atau telex, jadi yang bisa dilakukan untuk net working (membuat jaringan kerja) dengan menghubungkan antara kantor cabang yang satu dengan yang lainnya dengan menggunakan jaringan telepon atau teletex, dan jalur inilah yang digunakan untuk komunikasi data perbankan (on line by phone), misalnya konfirmasi tersedianya dana nasabah di suatu cabang yang akan diambil di cabang lainnya, dan sebagainya. Dengan keterbatasan ini nasabah yang ingin melakukan transaksi harus secara fisik datang ke cabang mengisi aplikasi dan menyerahkan ke customer service atau teller, sudah tentu cara ini agak merepotkan karena nasabah tergantung pada jam buka kantor, nasabah harus meluangkan waktu untuk pergi ke kantor cabang bank yang sudah notabene juga memerlukan biaya dan energi, belum lagi memperhitungkan masalah kemacetan lalulintas yang sangat sering terjadi di kota-kota besar.
Di masa sekarang ini dimana teknologi elektronika, telekomunikasi, Komputer, Informatika, sudah sedemikian majunya, alternatif yang tersedia untuk mengembangkan jaringan distribusi perbankan juga semakin banyak. Dari sisi bank, hal ini memberikan kelonggaran bagi pengembangan teknologi untuk dapat memenuhi kebutuhan nasabah yang juga semakin banyak dan rumit. Melihat hal ini tentunya fokus dari perkembangan teknologi diarahkan ke pemenuhan kebutuhan nasabah agar dapat memuaskan nasabah.
Menurut survey terakhir, kepuasan nasabah ini dapat dicapai apabila nasabah merasakan kenyamanan dalam bertransaksi dengan kata lain secanggih apapun teknologi yang ditawarkan, tetapi kalau nasabah merasa tidak nyaman dalam menggunakannya, tingkat kepuasan yang dihasilkan akan rendah, kalau kita melihat kenyataan di kota-kota besar di Indonesia bahwa lalu lintas semakin padat, waktu semakin berharga, jadwal waktu yang semakin padat, efesiensi dituntut disegala bidang serta memperhatikan bahwa tingkat pendidikan rata-rata semakin tinggi dan semakin berkembangnya jenis kebutuhan manusia maka layanan yang akan dapat memberikan kenyamanan pada nasabah secara garis besar dapat dikatakan, layanan yang dapat diakses kapan saja (24 jam sehari, 7 hari seminggu) dan layanan yang dapat dilakukan dari mana saja (Permata.Com,2005)

2.2.3. ATM
ATM (Automatic teller machine atau automated teller machine; di Indonesia juga kadang merupakan singkatan bagi anjungan tunai mandiri) adalah sebuah alat elektronik yang mengijinkan nasabah bank untuk mengambil uang dan mengecek rekening tabungan mereka tanpa perlu dilayani oleh seorang "teller" manusia. Banyak ATM juga mengijinkan penyimpanan uang atau cek, transfer uang atau bahkan membeli perangko. Itulah beberapa pemanfaatan teknologi informasi pada bidang Perbankan, Teknologi Informasi tidak hanya berhubungan dengan pekerjaan saja namun dapat juga dimanfaatkan untuk mempermudah para nasabah yang menabung di Bank.

BAB III PENUTUP
Teknologi Informasi tidak hanya bermanfaat pada bidang pendidikan dan pekerjaan saja, namun kini pemanfaatan teknologin Informasi sangat luas dan memberikan kemudahan bagi para costumer. Teknologi Perbankan yang ada hingga saat ini diantarannya adalah :
1. Internet Banking
2. Mobile Banking
3. Uang Elektronik
4. ATM
Karena adanya teknologi ini, keamanan bertransaksipun semakin diawasi guna tidak menyebabkan kerugian bagi nasabah maupun perusahaan. Demikian yang bisa kami simpulkan, semoga makalah ini bermanfaat guna proses pembelajaran khususnya bidang studi Pengantar Ilmu komputer. Apabila makalah ini terdapat kekurangan maupun kesalahan dalam penulisan/pembahasan kami mohon maaf, karena kami masih dalam proses pembelajaran. Terimakasih.

Sistem Keamanan Perbankan


KEBIJAKAN PRIVASI DAN PENGAMANAN (ONLINE PRIVACY AND SECURITY) 

I. Kebijakan Privasi
BCA tidak menjual, menukar atau memperlihatkan segala informasi yang berkaitan dengan nasabah atau pengunjung situs dan internet banking BCA.

BCA tidak melacak pengunjung situs BCA.

Selama Anda login ke internet banking BCA, BCA akan menggunakan cookie yang akan berakhir pada saat Anda logout.

Semua transaksi perbankan Anda dan informasi rekening lainnya disimpan secara rahasia sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia serta kebijakan internal BCA.

II. Pengamanan
1.  Sistem Pengamanan
BCA menggunakan 3 (tiga) lapis sistem pengamanan untuk melindungi akses dan transaksi Anda di internet banking BCA yaitu :
o    Secure Socket Layer (“SSL”) SSL adalah teknologi pengamanan yang ‘mengacak’ jalur komunikasi antar komputer sehingga tidak dapat dibaca oleh pihak lain.
o    User ID dan Personal Identification Number (“PIN”)
o    One Time Password yang dihasilkan oleh KeyBCA One-time Password adalah teknologi pengamanan yang selalu menghasilkan password yang berbeda setiap kali alat/token pengamannya digunakan.
Karena banyaknya variasi browser internet yang ada, sulit untuk menyediakan internet banking yang mengikuti keamanan masing-masing browser. Saat ini BCA hanya menyediakan sarana internet banking yang lebih cocok diakses dengan menggunakan Microsoft Internet Explorer versi 6 atau yang terbaru. BCA mohon maaf atas ketidaknyamanan ini.

2. Proteksi Komunikasi Internet Banking BCA
BCA menggunakan teknologi enkripsi Secure Socket Layer (SSL) 128 bit untuk memproteksi komunikasi antara komputer Anda dan server BCA selama Anda mengakses internet banking BCA.
Untuk memastikan proteksi komunikasi selama Anda mengakses internet banking BCA, Anda dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:
o    Periksa sertifikat SSL secara teratur untuk memastikan bahwa Anda menerima sertifikat SSL yang sah yang telah terdaftar untuk IBANK.KLIKBCA.COM.
o    Apabila Anda menerima pesan yang menjelaskan bahwa sertifikat tidak sah, dimohon Anda tidak melanjutkan akses internet banking BCA.
o    Pastikan bahwa Anda telah mengetik alamat yang benar yaitu https://ibank.klikbca.com.
o    Pastikan bahwa pada browser Anda terdapat gambar gembok/kunci yang mengindikasikan bahwa halaman yang Anda akses saat ini dienkripsi dengan menggunakan SSL. Jika Anda tidak melihat gambar gembok/kunci, dimohon Anda untuk logout dan kemudian melakukan login kembali.
o    Pastikan bahwa Anda telah logout saat meninggalkan komputer Anda meskipun hanya sesaat.
o    Sebaiknya Anda tidak mengakses internet banking BCA di warnet atau di jaringan yang tidak pasti keamanannya.

3. Proteksi Akses Internet Banking BCA
BCA mewajibkan Anda untuk memasukkan User ID dan PIN sebelum Anda dapat melakukan akses ke internet banking BCA.
Untuk memastikan proteksi bagi Anda dalam melakukan akses ke internet banking BCA, mohon lakukan hal-hal sebagai berikut:
o    Jagalah kerahasiaan User ID dan PIN Anda, jangan diberitahukan kepada orang lain, kecuali untuk melakukan transaksi-transaksi tertentu yang mengharuskan Anda untuk memberitahukan User ID milik Anda, antara lain untuk transaksi pembelian barang atau jasa secara on-line, dan jangan disimpan dalam Internet Explorer Anda.
o    Jangan memberitahukan PIN atau sebagian PIN Anda kepada orang lain, walaupun orang tersebut mengaku sebagai karyawan BCA. BCA tidak pernah menanyakan PIN Anda.
o    Gantilah PIN Anda secara periodik di internet banking BCA pada menu Administrasi-Ganti PIN atau jika Anda tidak yakin terhadap kerahasiaan PIN Anda. Jangan menggunakan PIN yang mudah diterka seperti: 111111, 222222, 123456, 654321, tanggal lahir, nomor mobil, alamat dan lain-lain. Jangan menuliskan PIN Anda di tempat dimana orang lain dapat membacanya.
o    Gunakan PIN internet banking BCA yang berbeda dengan PIN yang Anda gunakan untuk mengakses situs lain.
o    Hubungi Halo BCA jika Anda lupa PIN atau PIN Anda terblokir. Ikuti instruksi mereka bagaimana cara untuk mengaktifkan fasilitas internet banking Anda kembali.

4. KeyBCA dan Proteksi KeyBCA
BCA mewajibkan Anda menggunakan security token yang dinamakan KeyBCA untuk menghasilkan One Time Password yang digunakan untuk mengotentikasi setiap transaksi finansial Anda dan sebagai tanda persetujuan Anda terhadap transaksi yang dilakukan.
Anda harus memasukkan One Time Password yang dihasilkan oleh KeyBCA jika Anda melakukan transaksi finansial seperti : transfer dana, pembelian dan pembayaran dan transaksi non finansial seperti : aktivasi KeyBCA, tambah koneksi, hapus koneksi dan registrasi inquiry tagihan kartu kredit BCA
Transaksi yang dapat dilakukan tanpa menggunakan KeyBCA adalah : informasi rekening, status transaksi, history transaksi, administrasi dan email
Untuk memastikan proteksi bagi KeyBCA Anda, mohon lakukan hal-hal sebagai berikut :
o    KeyBCA Anda diamankan dengan PINnya sendiri. Gantilah PIN KeyBCA Anda segera setelah Anda menerima KeyBCA, dan gantilah PIN KeyBCA secara periodik atau jika Anda tidak yakin terhadap kerahasiaan PIN Anda. Jangan menggunakan PIN yang mudah diterka seperti: 111111, 222222, 123456, 654321, tanggal lahir, nomor mobil, alamat dan lain-lain. Jangan menuliskan PIN Anda di tempat dimana orang lain dapat membacanya.
o    Jangan meminjamkan KeyBCA Anda kepada orang lain.
o    Jagalah kerahasiaan PIN KeyBCA Anda, jangan diberitahukan kepada orang lain.
o    Jangan memberitahukan PIN atau sebagian dari PIN KeyBCA Anda kepada orang lain, walaupun orang tersebut mengaku sebagai karyawan BCA. BCA tidak pernah menanyakan PIN KeyBCA Anda.
o    Hubungi Halo BCA jika KeyBCA Anda hilang, rusak atau terblokir. Ikuti instruksi mereka bagaimana mendapatkan KeyBCA baru atau mengaktifkan KeyBCA Anda kembali.
Cara menggunakan KeyBCA dapat dilihat pada petunjuk yang disertakan dengan KeyBCA yang Anda terima.

5. Alamat E-mail dan Proteksi Informasi Transaksi
BCA mewajibkan Anda untuk memberikan alamat e-mail Anda kepada BCA. BCA akan menggunakan alamat e-mail Anda untuk mengirimkan informasi atas transaksi finansial yang telah Anda lakukan melalui internet banking BCA dan beberapa transaksi non finansial yaitu saat login pertama kali, perubahan alamat e-mail, tambah koneksi, dan lain-lain. Selain itu BCA juga menggunakan alamat e-mail Anda untuk kepentingan promosi, undangan gathering dan informasi-informasi lainnya.
Untuk memastikan proteksi pengiriman informasi ke alamat e-mail Anda, mohon lakukan hal-hal sebagai berikut:
o    Berikan kepada BCA alamat e-mail pribadi Anda. Jangan menggunakan alamat e-mail palsu.
o    Ubahlah segera alamat e-mail Anda di internet banking BCA jika Anda mengganti alamat e-mail Anda.
o    Jika Anda menghubungi BCA melalui e-mail, jangan mengirimkan informasi rekening Anda yang sifatnya rahasia atau sensitif, termasuk PIN Anda.

6. Situs BCA
Di dalam situs BCA, BCA menyediakan URL link ke situs lain yang tidak dikontrol oleh BCA. BCA tidak bertanggung jawab atas isi dan keamanan dari situs tersebut. Jika Anda mengakses situs tersebut, silakan memeriksa kebijakan privasi dan pengamanan mereka.
Dalam hal Anda mengakses situs atau internet banking BCA melalui URL link dari situs lain, pastikan kebenaran alamat yang Anda akses yaitu http://www.klikbca.com atau https://ibank.klikbca.com.
BCA dapat mengubah kebijakan privasi dan informasi pengamanan ini setiap saat untuk tetap menyesuaikan dengan situasi dan teknologi terbaru. Anda selalu dapat meninjau informasi dan kebijakan privasi BCA yang terbaru di https://ibank.klikbca.com/privacy.html atau Anda dapat memintanya dengan mengirimkan email ke klikbca@bca.co.id.
Kiat-Kiat Menggunakan Internet Banking BCA Dengan Lebih Aman
Pada dasarnya sistem maupun jaringan internet banking BCA telah menggunakan pengamanan yang seoptimal mungkin. Kondisi pengamanan internet banking BCA selalu dipantau dan ditingkatkan sejalan dengan perkembangan teknologi dan ancaman yang ada.
Ancaman juga dialami oleh semua pengguna internet termasuk internet banking BCA. Oleh karena itu kami dari pihak BCA meminta perhatian Anda sebagai pengguna internet banking BCA atas beberapa jenis ancaman yang mungkin Anda temui ketika mengakses internet. Kiat-kiat pengamanan yang dapat dilakukan sewaktu Anda menggunakan internet banking BCA, adalah sebagai berikut :

1. Phising.
Phising adalah cara-cara penipuan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan informasi-informasi rahasia seorang nasabah seperti User ID dan PIN. Ada beberapa cara antara lain :
·         Berpura-pura sebagai seseorang dari pihak bank dan meminta data-data nasabah dengan alasan-alasan tertentu
·         Mengirim email yang berisi login screen dan meminta nasabah melakukan login dengan memasukkan User ID dan PIN.
·         Mengirim email yang berisi login screen dan meminta nasabah melakukan login dengan memasukkan User ID dan PIN.
·         Mengirim URL link ke situs yang dibuat semirip mungkin dengan situs resmi milik bank namun ternyata palsu.
Kiat-kiat pengamanan:
·         Perlu diketahui bahwa BCA tidak pernah mengirim email seperti yang dijelaskan diatas kepada nasabah. Apabila Anda menerima email semacam itu yang kelihatannya berasal dari BCA, Anda dapat langsung menghapus email tersebut.  
·         Apabila Anda terlanjur mengisi informasi yang diminta atau merasa bahwa User ID dan PIN Anda sudah tidak rahasia lagi, segera hubungi Halo BCA. Pastikan situs yang Anda kunjungi adalah http://www.klikbca.com dan https://ibank.klikbca.com dan pastikan juga bahwa gambar gembok/kunci pada browser Anda utuh ketika mengakses https://ibank.klikbca.com.

2. Virus / Worm
Virus Komputer adalah program-program komputer yang dibuat dengan tujuan-tujuan tertentu. Pada umumnya virus merusak sistem operasi, aplikasi dan data di komputer yang terinfeksi. Virus dapat menyebar melalui banyak media, antara lain : e-mail, disket, CD, USB drive, Flash memory, program dari internet, maupun jaringan, dan juga dari halaman situs yang ’jahat’.
Beberapa contoh dampak dari infeksi virus:
·         Komputer menjadi tidak stabil dan sering ‘hang’ (macet).
·         Komputer manjadi lambat.
·         Data di harddisk terhapus.
·         Program aplikasi tidak dapat digunakan.
Yang mirip dengan virus adalah Worm yang dibuat untuk dapat menyebar dengan cepat ke banyak komputer. Walaupun umumnya worm tidak menimbulkan kerusakan seperti virus, namun worm dapat digunakan untuk membawa berbagai macam muatan/attachment termasuk yang berbahaya.
Kiat-kiat pengamanan:
·         Gunakan anti-virus ter-update di komputer Anda, dan pastikan bahwa komputer Anda di-scan secara real-time.
·         Banyak virus yang datang melalui e-mail yang diterima, sehingga Anda harus lebih hati-hati pada waktu menggunakan e-mail. Hapus e-mail yang mencurigakan atau yang datang dari pengirim yang tidak dikenal, dan scan e-mail attachment sebelum dibuka.
·         Gunakan firewall pada sistem operasi di komputer Anda atau instal personal firewall dan pastikan bahwa pengaturan firewall yang terpasang dapat mengamankan PC Anda.
·         Sebaiknya Anda tidak mengakses atau bahkan mendownload file/program-program di internet dari situs yang tidak dikenal/tidak dapat diyakini keabsahannya.
·         Scan file-file yang berasal dari disket, CD maupun USB drive yang Anda terima.
·         Pastikan bahwa sistem operasi maupun aplikasi di komputer Anda sudah dilindungi dengan sistem proteksi terkini.

3. Spyware
Spyware adalah sejenis komputer program yang diprogram untuk ’mencuri’ informasi-informasi penting/pribadi dari komputer yang terinfeksi dan mengirimnya ke lokasi tertentu di internet untuk kemudian diambil oleh pembuatnya. Informasi yang menjadi target utama contohnya: nomor kartu kredit, User ID dan PIN/password, nomor rekening, alamat e-mail, dan lain-lain.
Spyware dapat terinstall melalui e-mail attachment, program yang diinstall dari sumber-sumber yang tidak jelas, ataupun oleh web site yang ’jahat’.
Virus dapat diprogram untuk menyebarkan spyware. Namun, berbeda dengan virus yang sifatnya lebih merusak, spyware bekerja secara diam-diam agar tidak terlacak sehingga lebih mudah mengumpulkan informasi yang diinginkan sang pembuat/penyebar spyware.
Kiat-kiat pengamanan:
Pengamanan terhadap spyware sama dengan pengamanan terhadap virus/worm.

4. Bot (roBot)
Bot adalah sejenis komputer program yang apabila terinstal di PC Anda, dapat menyebabkan PC Anda dikontrol oleh orang lain secara remote melalui jaringan. Sang pembuat/penyebar Bot akan dapat melakukan apa saja dengan PC Anda.
Umumnya PC-PC yang telah terkontrol (dikenal sebagai Botnet) digunakan untuk mengirim SPAM, Virus, Worm atau untuk menyerang komputer-komputer lain yang terkoneksi ke jaringan.
Kiat-kiat pengamanan:
Pengamanan terhadap spyware sama dengan pengamanan terhadap virus/worm.


“ANALISIS SMS-BANKING BANK MANDIRI”

Sistem Pemrosesan Transaksi terhadap Online Banking
Proses transaksi online, merujuk pada sistem yang memfasilitasi dan mengatur aplikasi berorientasi pada transaksi, biasanya untuk entri data dan media proses transaksi. Istilah ini terkadang dwimakna; beberapa memahami sebuah “transaksi” dalam konteks komputer atau database transaksi, sementara yang lain dalam menentukan persyaratan bisnis atau transaksi komersial. Proses transaksi juga telah digunakan untuk merujuk kepada proses di mana sistem untuk segera merespon permintaan pengguna.
ATM untuk sebuah bank adalah contoh dari sebuah proses transaksi aplikasi komersial. Termasuk aplikasi perbankan elektronik, pemrosesan order, karyawan, sistem e-commerce, dan eTrading.
Salah satu pemrosesan transaksi dengan sistem online adalah SMS-Banking yang tidak lain merupakan bentuk perwujudan pertama kali dari Mobile Banking (m-banking) dengan didasari prinsip Internet Banking, yakni merupakan salah satu bentuk electronic channel yang memungkinkan nasabah mengakses bank serta melakukan transaksi perbankan dalam hitungan menit kapanpun waktunya dan dimanapun tempatnya dengan mengunakan perangkat telepon seluler yang dimiliki seperti halnya melakukan transaksi di anjungan tunai mandiri (ATM), namun tanpa layanan tansaksi penarikan uang tunai. Terdapat beberapa pilihan untuk dapat melakukan transaksi melalui SMS-Banking yang disesuaikan dengan kemampuan perangkat telepon seluler maupun SIM-Card yang digunakan nasabah, diantaranya adalah:
1.      Lewat SMS biasa, transaksi dilakukan melalui pesan SMS dengan kode tertentu ke nomor khusus yang telah disediakan oleh bank.
2.      Lewat menu SIM Toolkit, yakni menu sudah terimplementasi pada suatu SIM-Card, misalnya: Satelindo@cces, M3Acces, Life in hand (Pro-XL), Navigator64 (Telkomsel),
3.      Lewat aplikasi Java, perangkat telepon seluler nasabah harus berteknologi Java dan terlebih dahulu harus menginstal aplikasinya yang disediakan oleh bank bertalian. Pengiriman transaksi dilakukan melalui SMS namun tidak lagi diharuskan mengirim kode-kode tertentu.
Dari ketiga cara tersebut di atas, hanya cara pertama yang paling fleksibel dan bisa digunakan oleh semua perangkat telepon seluler dan SIM-Card. SMS-Banking mulai ramai dipergunakan di Indonesia sejak tahun 2001 seiring dengan berkembang pemikiran para pengelola bank untuk memanjakan para nasabah sehingga menawarkan berbagai upaya untuk mempermudah nasabah melakukan transaksi, diantaranya adalah menawarkan layanan yang dapat melakukan transaksi perbankan tanpa perlu menggeser posisi dan hanya dengan memanfaatkan perangkat telepon seluler yang telah dimiliki.

Profil Bank MANDIRI
Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintahan Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank pemerintah — Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Exim and Bapindo–dilebur menjadi Bank Mandiri. Masing-masing dari keempat legacy banks memainkan peran yang tak terpisahkan dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Sampai dengan hari ini, Bank Mandiri meneruskan tradisi selama lebih dari 140 tahun memberikan kontribusi dalam dunia perbankan dan perekonomian Indonesia. Infrastruktur IT Bank Mandiri memberikan layanan straight-through processing dan interface tunggal pada seluruh nasabah.
Sejak berdirinya, Bank Mandiri telah bekerja keras untuk menciptakan tim manajemen yang kuat dan professional yang bekerja berlandaskan pada prinsip-prinsip good corporate governance yang telah diakui secara internasional.
Untuk meningkatkan pelayanan, maka Bank MANDIRI menimplementasikan program layanan transaksi perbankan yang lengkap dan terintegrasi serta dapat dilakukan melalui Electronic Banking Bank Mandiri (Mandiri ATM, Mandiri SMS, Mandiri Internet, Mandiri Call), 24 jam sehari, 7 hari seminggu, dimanapun dan kapanpun.
• Mandiri ATM
• Mandiri SMS
• Mandiri Internet
• Mandiri Call

Implementasi SMS-Banking pada Bank Mandiri
Keberadaan sosok Bank Mandiri di jagad perbankan nasional tidak diragukan lagi reputasinya. Bank Mandiri saat ini mempekerjakan 21.631 karyawan dengan 956 kantor cabang dan 6 kantor cabang/ perwakilan/ anak perusahaan di luar negeri.
Layanan distribusi Bank Mandiri juga dilengkapi dengan 2.802 ATM, disamping 6.500 ATM yang merupakan jaringan LINK dan 10.500 jaringan ATM Bersama serta electronic channels yang meliputi Internet Banking, SMS Banking dan Call Center 14000. Sebagai bank plat merah namun memiliki aset terbesar di Indonesia inipun juga tidak ingin ketinggalan untuk memberikan kemudahan kepada para nasabahnya melalui layanan SMS- Banking Mandiri.
Selain dilakukan dengan mengirim pesan seperti halnya berkirim SMS, sejak tahun 2003 SMS Banking mandiri telah memanfaat fitur yang dikembangkan dengan cara Pilih Menu, khususnya dengan menggunakan SIM card kartuHALO naviGator64 Telkomsel (Multi Mobile Banking System). Dengan layanan tersebut, pengguna SMS Banking Mandiri yang sekaligus sebagai pelanggan kartuHALO Telkomsel memiliki fleksibilitas/ kebebasan untuk melakukan transaksi SMS Banking Mandiri, yaitu dengan mengetik SMS (apapun SIM-card GSM nasabah) atau Pilih Menu untuk kartuHALO naviGator64 Telkomsel.
Ditinjau dari aspek keamanan bertransaksi, antara Ketik SMS dan Pilih Menu pada dasarnya memiliki tingkat keamanan yang hampir sama. Bedanya adalah pada cara pengamanan bertransaksi. Bila pada ketik SMS keamanan transaksi antara lain dilakukan dengan mendaftarkan nomor rekening dan mengetikkan kode transaksi tertentu pada ponsel (sehingga tidak ada pengetikan nomor rekening pada pesan SMS), namun pada layanan SMS-Banking Mandiri dengan mengunakan kartuHALO naviGator64 ini karena pesan SMS tersebut dienkripsi maka dapat dilakukannya pengetikan nomor rekening nasabah, sehingga transaksi pembayaran maupun transfer antar rekening Bank Mandiri dapat dilakukan secara bebas tanpa perlu mendaftarkan rekening tujuan terlebih dahulu.
Untuk menjaga keamanan transaksi, nasabah diberikan berbagai unsur proteksi yang berlapis-lapis menggunakan sistem keamanan standard international dengan enkripsi SSL 128 bit (Secure Socket layer 128 bit Encryption) yang akan mengacak data transaksi antara lain nomor SIM card sebagai ID nasabah, nomor rekening sendiri harus didaftarkan terlebih dahulu ke cabang ataupun ATM Bank Mandiri, transaksi hanya dapat dijalankan dari nomor SIM card yang terdaftar, ada limit transaksi per hari, serta transaksi diverifikasi dengan menggunakan PIN. Seluruh proses transaksi SMS Banking Mandiri dilakukan secara otomatis oleh sistem komputer tanpa intervensi manusia (straight through processing/real time online).

SMS Banking Mandiri sebagai suatu Sistem Informasi
Sejalan dengan perkembangan peranan teknologi informasi (TI) pada era ini, keberadaan SMS-Banking Mandiri di lingkungan Bank Mandiri semata-mata bukan lagi sekedar sebagai alat bantu dalam proses bisnis terutama berkaitan dengan memberikan pelayanan terbaik bagi para nasabah namun juga sebagai faktor pemampu bagi Bank
Mandiri dalam menjalankan proses bisnisnya. Keberadaan SMS-Banking Mandiri telah memampukan berbagai layanan Bank Mandiri dapat hadir dalam genggaman tangan berbagai kalangan nasabah, sehingga para nasabah tidak lagi hanya mengandalkan jaringan outlet fisik nasional berupa lebih dari 950 kantor maupun 19.000 ATM untuk mendapatkan berbagai layanan perbankan Bank Mandiri yang sebenarnya keberadaan rangkaian jaringan outlet fisik tersebut dibatasi oleh ruang/jarak dan bahkan waktu. Kehadiran SMS-Banking Mandiri juga telah semakin memampukan Bank Mandiri menghadirkan bisnis baru maupun layanan perbankan berupa e-commerce (misal: pembelian pulsa/tiket dan barang di toko, payment point) sehingga hal ini tentunya semakin memperkokoh kemampuan Bank Mandiri hadir memasuki era e-payment.
Ditinjau dari aspek karakter, secara umum terdapat dua kriteria karakter nasabah suatu bank yaitu nasabah high touch (dalam melakukan transaksi ingin dilayani secara langsung oleh petugas bank) serta nasabah high tech (ingin melakukan transaksi sendiri secara elektronik). Keberadaan SMS-Banking Mandiri apabila ditinjau dari karakter nasabah dengan demikian tentunya semakin memperkokoh pula kemampuan Bank Mandiri untuk menghadirkan layanan perbankan elektronik bagi nasabah berkarakter high tech.
Eksistensi SMS-Banking Mandiri sebagai suatu teknologi informasi yang dimanfaatkan sebagai solusi bisnis sebenarnya hanya merupakan salah satu komponen dari suatu sistim yang lebih kompleks dan sering disebut sebagai sistim informasi (IS). Sebagai suatu sistim informasi, sebenarnya masih terdapat dua komponen utama lainnya agar keberadaan SMS-Banking Mandiri sebagai solusi bisnis dapat berjalan sebagaimana mestinya dan dapat mewujudkan apa yang diharapkan yaitu bisnis proses serta people.
Dalam lingkup bisnis proses keberadaan SMS-Banking Mandiri telah mendorong jajaran manajemen Bank Mandiri melakukan berbagai penyesuaian dalam proses bisnisnya agar bisa sejalan dengan berbagai best practice yang telah dilalui oleh para penyelenggara layanan SMS content yang telah ada sebelumnya, sehingga layanan SMS-Banking Mandiri dapat digelar secara sempurna diatas platform yang digunakan oleh berbagai operator telepon selular. Bagaimanapun juga kehadiran SMS-Banking Mandiri tidak lepas dari campur tangan maupun sentuhan people, dalam konteks ini terdapat tiga pihak yang memiliki peranan kunci yakni system owner yang meliputi jajaran manajemen di berbagai tingkatan yang diperlukan keterlibatannya secara aktif dan pribadi sejak perancangan hingga implementasinya, IS specialist sebagai orang yang mengetahui bagaimanakah keberadaan bisnis proses layanan perbankan di Bank Mandiri dan dapat menterjemahkannya menjadi suatu sistim informasi, serta pihak yang terakhir adalah system user yakni memperhatikan kebutuhan para nasabah terutama adalah para nasabah Bank Mandiri berkarakter high tech.

Manfaat dan Risiko Sistem Pemrosesan Transaksi Online Banking
Terdapat beberapa manfaat yang dapat diperoleh oleh para nasabah pengguna layanan SMS-Banking Mandiri, yaitu:
1.      Transaksi dapat dilakukan setiap waktu di setiap tempat selama perangkat telepon seluler nasabah terkoneksi dengan jaringan operator telepon seluler bertalian.
2.      Tidak perlu antri di kantor Bank ataupun di ATM untuk melakukan transaksi perbankan non-tunai, sehingga sangat menghemat waktu, biaya dan tenaga.
3.      Praktis (tidak perlu membawa uang tunai) dan terhindari dari risiko kehilangan harta benda maupun nyawa karena membawa uang tunai untuk keperluan transaksi pembayaran dalam jumlah besar
4.      Tarif yang relatif terjangkau dan relatif mudah penggunaannya.
5.      Mendapatkan SMS konfirmasi apabila saldo transaksi lebih dari satu juta rupiah.

Apabila dilihat dari sisi yang lain, sebenarnya dibalik manfaat yang diterima pengguna layanan SMS-Banking Mandiri terdapat beberapa kelemahan yang dapat dialami oleh seorang nasabah, yaitu:
1.      Kecepatan data saat melakukan transaksi yang terbilang cukup lambat terutama pada jam-jam sibuk maupun jam-jam dimana traffic-nya cukup tinggi, misalnya pada saat server bank sedang melakukan proses tutup buku.
2.      Dapat menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup suatu kegiatan usaha, misalnya usaha penjualan pulsa elektronik prabayar.
3.      Bahaya keamanan yang bersumber dari aspek non teknis ketika ada pihak ketiga yang mengetahui nomor pin pengguna SMS-Banking. Pihak ketiga tersebut dapat muncul dari operator telepon seluler maupun orang terdekat nasabah sendiri.
4.      Pemrosesan transaksi dijalankan dalam dua jenjang, yakni proses transaksi di server milik operator dan proses transaksi di server milik bank. Apabila salah satu server mengalami masalah/ down maka akan terjadi kesulitan dalam pembuktian mengenai adanya transaksi lewat telepon seluler.
5.      Tidak menutup kemungkinan keberadaan SMS-Banking Mandiri is not user friendly bagi para nasabah berusia lanjut.

Upaya Mengurangi Risiko layanan SMS-Banking
Beberapa risiko layanan SMS-Banking tersebut dapat dieliminir, antara lain dengan jalan:
1.      Menggunakan layanan SMS-Banking secara hati-hati, tidak disembarang tempat serta mengamankan dengan baik data-data pribadi yang penting sehingga tidak diketahui oleh orang yang tidak berhak. Pentingnya menjaga data-data pribadi dan bagaimana menjaganya.
2.      Diupayakan tidak menggunakan layanan SMS-Banking di saat peak hours bank maupun pada waktu dimana traffic cukup tinggi, misal di saat-saat jam tutup kantor karena kemungkinan server bank sedang melakukan proses tutup buku harian, pada jam-jam menjelang pergantian bulan karena kemungkinan server bank sedang melakukan proses tutup buku bulanan maupun tahunan (Gunardi,2008).
3.      Melakukan pengecekan saldo sebelum maupun setelah melakukan transaksi, selanjutnya bandingkan besar nilai transaksi dengan selisih saldo pada pengecekan awal dengan saldo pada pengecekan akhir (Gunardi,2008).
4.      Menerapkan digital signature untuk SMS yang ditujukan ke nomor tertentu, yakni menggunakan kunci publik (dimiliki oleh bank) dan kunci privat (dimiliki oleh nasabah) yang digunakan oleh perbankan untuk melakukan verifikasi di awal transaksi (Budiono).

Kesimpulan
SMS-Banking Mandiri telah memampukan Bank Mandiri untuk menghadirkan pelayanan perbankan dalam genggaman tangan para nasabah terutama nasabah. Kehadirannya juga semakin memampukan Bank Mandiri dalam menjalankan bisnist dan menangkap berbagai peluang yang ada di bisnis e-commerce. Untuk menjaga keamanan transaksi, nasabah diberikan berbagai unsur proteksi yang berlapis-lapis, yaitu antara lain: nomor SIM card sebagai ID nasabah, nomor rekening sendiri harus didaftarkan, transaksi hanya dapat dijalankan dari nomor SIM card yang terdaftar, ada limit transaksi per hari, serta transaksi diverifikasi dengan menggunakan PIN. Seluruh proses transaksi SMS Banking Mandiri dilakukan secara otomatis oleh sistem komputer tanpa intervensi manusia (straight through processing/real time online).
Fitur SMS Banking yang dapat dinikmati oleh merchant/pedagang m-ATM Mandiri dengan kartuHALO m-POS adalah transaksi m-Banking dan transaksi m-ATM. Adapun fitur m-ATM Mandiri terdiri dari pembelian barang dan tarik tunai, dan akan menyusul fitur pengiriman uang (mobile remittance).

Saran
SMS Banking Mandiri masih memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi suatu kekuatan yang luar biasa, apabila dikolaborasi dengan outlet pelayanan dari perusahaan lain terutama non perbankan yang memiliki jangkauan pelayanan hingga daerah pelosok sebenarnya dapat menjadi suatu kekuatan raksasa untuk menghadirkan mesin tarik uang tunai ataupun mesin setor tunai bagi nasabahnya di daerah pinggiran maupun pelosok, sehingga tentunya akan membuka peluang pula bagi Bank Mandiri untuk memperluas base customer-nya hingga daerah pelosok.
Kepada para nasabah sebaiknya tetap berhati-hati ketika melakukan transaksi online. Sama halnya dengan Bank Mandiri internet banking, perhatikan alamat https untuk menandakan security dari info yang akan Anda kirim saat melakukan login

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Design Blog, Make Online Money